Kamis, 17 Maret 2011

Tragedi Perang paling dahsyat

Perang Israel-Palestina

Terjadi dari tahun 1948 saat Inggris yang merampas tanah Palestina dari Kesultanan Turki Ottoman memberikannya kepada kaum Yahudi dalam rangka membangun kembali “tanah air” sejak mereka terusir dari wilayah tersebut karena “membangkang” kepada Tuhan sejak ribuan tahun yang lalu. Negara-negara Timur Tengah dengan mayoritas penduduk muslim yang tidak menyetujui hal tersebut langsung mengangkat senjata melawan Israel dalam Perang Arab-Israel 1948. Namun perang ini berakhir dengan kemenangan Israel. Perang kemudian berlangsung kembali pada tahun 1967, dikenal juga dengan Perang Enam Hari. Perang ini disebabkan masih tidak relanya negara Arab menerima Israel.

Perang ini kembali dimenangkan Israel. Meski perang terbuka tidak ada lagi sesudahnya, namun konflik dengan intensitas rendah masih berlangsung hingga saat ini. Pada 13 September 1993 melalui kesepakatan Oslo, Palestina dan Israel sama-sama mengakui kedaulatan masing-masing. Namun faksi Hamas tidak menyetujui keputusan tersebut sehingga terus mendapatkan tekanan dari Israel hingga saat ini. Ratusan ribu orang tewas akibat konflik ini.

Perang Salib

Merupakan perang untuk merebutkan Yerussalem yang meluas menjadi konflik antar agama paling dahsyat sepanjang sejarah, dimulai sejak kaum Kristiani yang direstui Paus atas nama agama Kristen berusaha merebut kembali wilayah Yerussalem dan “Tanah Suci” dari kekuasaan Islam. Perang ini berlangsung selama beberapa periode dari abad ke-9 hingga abad ke-16 Masehi. Perang Salib pertama dilancarkan pada 1095 oleh Paus Urban II.

Perang ini mencuatkan nama Salahudin Al Ayyubi dan Richard “The Lion Heart” sebagai pahlawan di kedua belah pihak. Perang ini sedikit banyak memberikan pengaruh dalam mengantarkan Eropa menuju zaman Renaissance. Hingga saat ini, istilah Perang Salib masih dipakai untuk menunjukkan konflik antar agama yang berlangsung hingga saat ini.

Ekspansi Mongol

Ekspansi Mongol adalah sebuah ekspansi besar bangsa Mongol yang dipimpin oleh Genghis Khan untuk menaklukan wilayah Eurasia pada awal abad ke-13. Dengan membawa pasukan berkuda dalam jumlah besar dan amat terlatih, Genghis Khan berhasil menebar teror di seantari Eurasia selama 1 dasawarsa.

Genghis Khan berhasil menguasai Tiongkok, mengalahkan Rusia, menghancurkan kekaisaran Persia, mencaplok Polandia dan Hongaria, serta meluluh-lantahkan Baghdad sebagai pusat kekhalifahan Islam pada masa itu. Cara dan tujuan Ekspansi Genghis Khan berbeda dengan kaisar-kaisar sebeumnya. Ia menghancurkan apa saja di depan mata, tanpa pandang bulu. Ia menyerang bukan untuk memerintah, melainkan untuk menjarah, memerkosa, dan menculik gadis-gadis untuk mereka bawa ke negerinya, hal inilah yang membuatnya di takuti di seluruh Eurasia.

Perang Dunia II

Berlangsung dari tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945 ditiga benua: Asia, Afrika, dan Eropa. Di Eropa, Adolf Hitler sebagai kanselir Jerman yang berusaha membangkitkan kembali kejayaan Jerman melalui fasisme terlebih dahulu menyerang Polandia. Selanjutnya dengan dibantu oleh Italia dan Uni Soviet, Jerman terus memperluas wilayah pendudukannya.

Di Asia, Jepang secara mendadak menyerang pangkalan laut AS di Pearl Harbour pada 7 Desember 1941, menyeret Asia sebagai medan Perang Dunia II. Amerika Serikat yang semula tidak ikut berperang mulai mengangkat senjata melawan blok Axis, bergabung bersama Inggris dan Perancis. Uni Soviet yang tiba-tiba diserang oleh sekutunya sendiri, Jerman melalui Operasi Barbarossa pada 1941 balik memusuhinya dan memulai rangkaian kekalahan Jerman. Perang berakhir pada 14 Agustus 1945 dengan menyerahnya Jepang kepada sekutu setelah dua kotanya, Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat. Perang ini mengakibatkan 50.000.000 tewas, lahirnya PBB, dan munculnya Uni Soviet dan Amerika Serikat sebagai negara adidaya.

Perang Dunia I

Perang ini berlangsung dari 28 Juli 1914 hingga 11 November 1918 dilatarbelakangi Pangeran Franz Ferdinand dari Austria dibunuh anggota kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip di Sarajevo. Perang ini menghadapkan blok sentral (Austria, Jerman, Turki, Bulgaria) dengan blok sekutu (Rusia, Perancis, Inggris, Kanada, Italia, Amerika Serikat).

Perang ini menjadi tonggak runtuhnya kekuasaan monarki absolut di seluruh dunia. Selain itu empat dinasti, Habsburg, Romanov, Ottoman dan Hohenzollern, yang mempunyai akar kekuasaan hingga zaman Perang Salib, seluruhnya jatuh setelah perang. Perang ini menewaskan 40.000.000 orang di seluruh dunia dan munculnya depresi ekonomi 1929.

Perang Napoleon

Perang ini timbul selama Napoleon Bonaparte memerintah Perancis dari 1799 hingga 1815 dan berdampak luas di Eropa. Napoleon Bonaparte yang berhasil merebut kekuasaan di Perancis melalui sebuah kudeta 18 Brumaire menata ulang sistem kemiliteran di Perancis dan secara mengejutkan berhasil memperluas kekuasaan Perancis hingga menguasai hampir seluruh wilayah Eropa.
Namun Perancis tidak berdaya melawan Inggris dan Rusia. Perang Napoleon berakhir ketika ia mengalami kekalahan dalam Pertempuran Waterloo (18 Juni 1815) dan disepakatinya pakta Paris yang kedua. Jumlah korban sekitar 3.250.000 sampai dengan 6.500.000 juta jiwa.

Rabu, 02 Maret 2011

[PICS] TRAGEDI KEMANUSIAAN di Ossetia Selatan ( Perang Georgia vs Rusia )

Hari Kamis, 7 Agustus 2008 pasukan Georgia menyerbu masuk ke wilayah Ossetia Selatan yg memisahkan diri dari Georgia dan secara de-facto menyatakan diri sebagai negara republik yg mandiri dan didukung Pemerintahan Rusia. Keesokan harinya - 8 Agustus 2008, Rusia bereaksi dengan mengirimkan pasukannya tidak hanya ke wilayah Ossetia Selatan tapi juga menerobos masuk ke perbatasan Republik Abkhazia dan masuk jauh ke dalam wilayah Georgia sendiri. Ratusan sortie serangan udara dan serbuan darat telah dilakukan sejak saat itu, meski banyak pihak menyerukan segera dilaksanakannya gencatan senjata tapi sampai saat ini tanda-tanda ke arah tersebut belum juga terwujud. Dan bisa ditebak pihak yg paling menderita adalah – penduduk sipil Ossertia Selatan, jumlah korban yg dilaporkan sampai saat ini sudah mencapai 2.000 jiwa.


Spoiler for “ Image 1 – 5 ”






Bulan lalu, penguasa dari wilayah Ossetia Selatan yg memisahkan diri dari Georgia menangkap 4 tentara Georgia di Tskhinvali pada tanggal 8 Juli 2008. Prajurit-prajurit ini belakangan dilepaskan kembali.




Pasukan perdamaian Georgia dan seorang petugas kepolisian menunjukkan bekas ledakan peluru dari kontak senjata antara separatis Ossetia dan pasukan Georgia di desa Nikozi, Kamis 5 Agustus 2008. Enam orang tewas dalam pertempuran tersebut yg melibatkan duel sniper dan tembakan mortir.





Seorang gadis cilik pengungsi dari daerah Ossetia Selatan diatas tempat tidur setelah tiba di wilayah Rusia, Vladikavkaz pada awal Agustus 2008.





Quote:
Awak tank Rusia sedang berdiri diatas tank mereka dekat segerombolan sapi dalam perjalanannya menuju wilayah konflik antara pasukan Georgia dan separatis Ossetia Selatan. Disini bisa terlihat tank tersebut diselimuti perisai tambahan (yg bentuknya kotak-2) hampir di seluruh tubuhnya untuk menambah kekuatan kubah tank dalam menahan tembakan senjata anti-tank. 
 


Quote:
 
Iring-iringan konvoi pasuka Rusia sedang melewati pegunungan di desa Dzhaba dalam perjalanan ke zona perang pada tanggal 9 Agustus 2008.
 

Rabu, 23 Februari 2011

Tragedi Mesir Berdarah 2011

Metrotainment.net – Mesir sedang dilanda kerusuhan, pemberontakan terbesar kepada pemerintah yang pernah ada dalam sejarah Mesir.
Aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan sejak 25 Januari 2011 silam ini diawali dengan muaknya masyarakat atas keadaan negara dibawah pimpinan sang presiden, Hosni Mubarak.
Keadaan Mesir dirasakan semakin carut marut. Sikap otoriter yang diusung Mubarak seakan tidak memperbaiki apapun. Malah memperburuk keadaan.
Harga pangan yang melambung tinggi, pengangguran meningkat, tidak ada kebebasan berbicara, hingga kemarahan rakyat atas tindakan korupsi yang merajalela.
Selama 32 tahun menjabat sebagai kepala negara, Mubarak diduga telah melakukan banyak tindakan korupsi. Apalagi mengingat bahwa istri beliau sudah masuk dalam klub miliarder sejak 2000 silam.
Egyptian Demonstrators In Central Cairo January 25, 2011
Egyptian Demonstrators In Central Cairo January 25, 2011
Kedua anaknya juga memiliki sejumlah properti, real estate, hingga kapal pesiar. Dan jumlah kekayaan anak petani ini mencapai angka 360 triliun selama dirinya memegang kendalis ebagai presiden.
Namun dalam pemerintahan Mubarak, keadaan di Mesir memang cenderung menjadi stabil. Sejak berkuasa pada tahun 1981, Mubarak membangun hubungan baik dengan negara-negara Barat dan Israel. Namun di balik kestabilan yang dicapainya, korupsi, kemiskinan dan penindasan oleh negara tumbuh subur di negara Afrika  Utara itu.
Berikut ini adalah kronologis kerusuhan di Mesir
Januari 2011 kesadaran aktivis bahwa selama ini keadaan di Mesir sangat kacau muncul. Para aktivis pun mengajak seluruh rakyat untuk turun ke jalanan dan melakukan berbagai kegiatan seperti pemberantasan kemiskinan, korupsi, dan menggulingkan otoriter presiden yang telah menjabat selama tiga dekade tersebut.
25 Januari 2011. Tanggal 25 ini merupakan peringatan ulang tahun kepolisian. Dan rakyat Mesir memperingatinya dengan turun ke jalanan dalam jumlah masa dan menyebutnya sebagai The Day of Anger (Hari Kemarahan). Protes terjadi di seluruh jantung Mesir. Polisi bahkan menembakan gas air mata, meriam air, dan peluru karet untuk menenangkan para demonstran. Jam malam (18.00 -7.00) mulai diberlakukan di negara piramida ini.
Egypt - The Day Af Anger
Egypt - The Day Af Anger
26 Januari 2011. Bentrokan kembali terjadi. seorang saksi mata mengatakan bahwa peluru tajam telah ditembakkan. Bahkan Mubarak telah memberikan perintah untuk tembak di tempat jika diperlukan.
27 Januari 2011. Seorang mantan kepala pengawas nuklir PBB, Mohamed ElBaradei, kini bergabung dengan para aktivis. Ratusan orang telah ditangkap. Dan sisanya tetap berseru “Turunlah Mubarak!” Bentrokan kembali terjadi. Baku tembak dan darah mengalir di mana-mana. Jaringan Facebook, Twitter, dan Blackberry Messenger terganggu.
28 Januari 2011. Jaringan Internet dan Short Massage Service (SMS) mati total.
Hingga berita ini diturunkan, di Mesir masih terjadi bentrokan yang mengakibatkan sedikitnya 150 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka, baik dari pihak demonstran maupun dari pihak yang berwajib.
Kabarnya, jaringan internet, SMS, dan telepon diputus karena para aktivis tersebut menyebarkan ajakan mereka untuk mengkudeta pemerintahan dilakukan lewat media masa tersebut.
Mesir Berdarah 2011
Mesir Berdarah 2011
Di dalam tubuh demontran ini terbagi menjadi dua. Ada yang protes karena digerakkan oleh salah seorang tokoh Mesir, Mohamed ElBaradei -mantan bos badan atom PBB, IAEA. Atau di sisi lain memberontak untuk  memperkuat barisan demonstrasi gerakan berpengaruh berhaluan Islam, Ikhwanul Muslimin.
Bentrokan yang tak kunjung usai ini pun mulai meresahkan para warga yang tidak ikut berpartisipasi. Toko-toko di jalanan habis dijarah. Museum dan tempat-tempat bersejarah lainnya juga ikut dirusak massa. Bahkan kepolisian menjaga ketat beberapa warisan kebudayaan seperti piramida dan sphynx.
”Ini akhir kebungkaman, kebisuan, kepasrahan atas perkembangan di negara kami”
Egypt - The Day Of Anger
Egypt - The Day Of Anger
Lalu bagaimana dengan nasib WNI di Mesir?
Data terakhir Kementerian Luar Negeri menyebutkan, Warga Negara Indonesia yang berada di Mesir sebanyak 6.149 orang, terdiri dari 4.297 mahasiswa, 1.002 tenaga kerja, dan staf KBRI serta keluarganya. Saat ini, mereka membangun komunikasi di 20 posko.
Pemerintah bahkan telah menyediakan pesawat dari maskapai Garuda Indonesia, Lion Air, dan Sriwijaya Air untuk langsung terbang ke Mesir. Tim evakuasi dipimpin Wakil Kasau Marsdya TNI Sukirno dan telah berangkat ke Mesir pada Senin (31/1) malam. Pada evakuasi tahap awal, yang menjadi prioritas adalah anak-anak dan perempuan yang jumlahnya mencapai sekitar 1.200 orang.
TNI juga telah menyiapkan tim dan lima pesawat angkut C-130 Hercules untuk mengevakuasi WNI yang terjebak kisruh politik di Mesir. Namun ada beberapa mahasiswa yang tidak ingin pulang karena khawatir akan sulit kembali ke tanah Mesir lagi.
Sumber-sumber ANTARA melaporkan sejumlah negara seperti Cina juga mengevakuasi para warganya dari Mesir dan mengeluarkan peringatan agar tidak melakukan perjalanan ke negara di Afrika Utara itu untuk sementara waktu sampai situasi keamanan di sana stabil.
Akankah aspirasi rakyat kini didengarkan? Ataukah sang presiden lebih mementingkan jaabatannya dan menutup mata ketika ratusan orang tewas memperjuangkan suaranya? (Angela Kartawijaya)